Tuesday, December 3, 2019

Menghadapi tantangan "musim konfeksi sepi"


"Tidak selamanya air sungai mengalir"
Pepatah ini sangat cocok dengan kondisi konfeksi sekarang ini.
Umumnya kita semua mengeluh dengan keadaan tersebut. Sebenarnya tidak semua konfeksi sepi, tidak sedikit pula yang tetap jalan walaupun quantity produksi nya sedikit.
  Kondisi semacam ini hampir rata di semua daerah yang mayoritas mengandalkan di sektor industri padat karya. Ada juga yang alih profesi ke berbagai bidang kerja yang lain.
  Lantas apa saja yang menjadi penyebab dari fenomena musim tersebut.
  
  Pertama, yaitu berakhirnya permintaan di pasar , karena minat beli masyarakat menurun. Biasanya daya beli masyarakat Indonesia meningkat ketika 3 bulan sebelum bulan puasa dan sesudah bulan puasa 2 bulan umumnya.
  Kedua, kita tahu bahwa masyarakat Indonesia mayoritas mata pencaharian penduduk adalah petani, dari sektor agraris. Inilah pembeli yang membeli produk dari produsen yang umumnya di daerah perkotaan. Karena musim kemarau panjang ini para petani tidak bisa menggarap lahannya dengan baik, maka tidak ada sistem ekonomi di pasar sandang. 

No comments:

Post a Comment